Rabu, 24 Desember 2014

BAB I



PENDAHULUAN
A.   PENGUCAPAN KATA DALAM AKSARA JAWA
Bunyi suku kata aksara jawa yang tertulis A pada umumnya berbunyi O. Akan tetapi tidak semua suku kata maupun kata yang ditulis ”A” berbunyi ”O”, ada juga yang masih tetap dibaca ”A” seperti membaca dalam bahasa Indonesia.
Bunyi ”O” pada pengucapan aksara jawa kebanyakan terjadi pada :
  1. Dua suku kata yang sama-sama berbunyi ”A”, Contoh :
No.
Penulisan Latin
Bunyi / Pengucapan
Bahasa Indonesia
1.
Rama
Romo
Bapak
2.
Bala
Bolo
Teman
3.
Wana
Wono
Hutan
  1. Dua suku kata yang terakhir berbunyi ”A”. Contoh :
No.
Penulisan Latin
Bunyi / Pengucapan
Bahasa Indonesia
1.
Bena
Beno
Banjir
2.
Kiwa
Kiwo
Kiri
3.
Pira
Piro
Berapa
  1. Suku kata terakhir dan suku kata kedua dari belakang yang terdapat pada kata yang yang mempunyai 3 suku kata atau lebih. Contoh :
No.
Penulisan Latin
Bunyi / Pengucapan
Bahasa Indonesia
1.
Jumantara
Jumantoro
Langit
2.
Karana
Karono
Karena
3.
Janaka
Janoko
Janaka
B.   PENULISAN PENGUCAPAN AKSARA JAWA DALAM BAHASA INDONESIA.
Bentuk pengucapan di atas adalah sebagian contoh pengucapan huruf ”A” yang dibaca ”O”. Akan tetapi tidak semua kata yang seperti contoh di atas harus dibaca seperti itu.
Karena perkembangan zaman dan banyaknya kata serapan dari bahasa indonesia yang digunakan dalam bahasa sehari-hari maka aturan di atas tidak berlaku mutlak. Hanya berlaku untuk kata-kata dan pengucapan dalam bahasa jawa asli.
Begitu juga dalam penulisan aksara jawa pada kata-kata yang berasal dari bahasa Indonesia maka pengucapan aksara jawa yang berasal dari bahasa Indonesia harus diucapkan dalam ucapan bahasa Indonesia, Contoh:
No.
Bahasa Indonesia
Bunyi / Pengucapan
Tidak Boleh dibaca
1.
Bahasa
Bahasa (tetap)
Bahoso
2.
Pramuka
Pramuka (tetap)
Pramuko
3.
Dirgantara
Dirgantara (tetap)
Dirgantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar