Senin, 26 Januari 2015

SANDANGAN PENUTUP SUKU KATA (SANDHANGAN PANYIGEG)



Sandangan pananda konsonen penutup suku kata terdiri atas empat macam, yaitu:
NO.
NAMA
BENTUK
BUNYI SUARA
KETERANGAN
  1.  

PANGKON
….\

Aksara Mati (konsonan)
Adalah sandangan yang digunakan sebagai penanda bahwa aksara yang dibubuhi/diberi sandangan pangkon itu merupakan aksara mati, aksara konsonan penutup suku kata. Penulisannya ditulis dibelakang aksara yang diberi sandangan itu.

2

WIGNYAN
.…h

h
Adalah pengganti sigegan ha (aksara ha mati (h)). a\ .  yaitu sandangan untuk melambangkan konsonan h penutup suku kata. Penulisannya diletakkan di belakang aksara yang diberi sandangan.

3

LAYAR

/

r
Adalah sandangan pengganti sigegan ra ( r\  ) yaitu sandangan yang diapkai untuk melambangkan konsonan r penutup suku kata. Penulisannya di atas bagian akhir aksara yang diberi sandangan itu.

4

CECAK
.…=

ng
Adalah sandangan pengganti sigegan nga (  z\  ) yaitu sandangan yang dipakai untuk melambangkan konsonan ng penutup suku kata. Penulisannya diatas bagian akhir aksara yang diberi sandangan itu.


SANDHANGAN SWARA



Sandangan bunyi vokal terdiri atas lima (5) macam, yaitu:


NO.
NAMA
BENTUK
BUNYI SUARA
KETERANGAN

1

WULU
.…i

i
Sandangan wulu ditulis di atas bagian akhir aksara.

2

PEPET

.…e

e
Sandangan pepet ditulis di atas bagian akhir aksara.
Sandangan pepet tidak dipakai untuk menuliskan suku kata re dan le yang bukan sebagai pasangan. Sebab, suku re yang bukan pasangan dilambangkan x (pa cerek) dan le yang bukan pasangan dilambangkan dengan X (nga lelet).

3

SUKU
.…u


u
Sandangan suku ditulis serangkai di bawah bagian akhir aksara yang mendapatkan sandangan suku.

4

TALING
[….

E
Sandangan taling ditulis di depan aksara yang dibubuhi sandangan.

5

TALING TARUNG
[….o

o
Sandangan taling tarung ditulis mengapit aksara yang dibubuhi sandangan itu.
·         Text Box: 4Text Box: 3Penulisan aksara vokal di depan kata yang berbunyi a, i, e, u, E dan o menggunakan aksara ha (a) dengan memberikan sandhangan swara.
·         Aksara a  (ha) jika ditulis di depan kata biasanya dibaca “a” dengan melihat situasi kata tersebut. Jika diberi sandangan wulu (ai) dibaca “i”. Jika diberi sandangan wulu (ae) dibaca “e”. Jika diberi sandangan suku (au) dibaca “u”. Jika diberi sandangan taling ([a) dibaca “E”,. dan jika diberi sandangan taling tarung ([ao) dibaca “o” dengan melihat situasi kata-kata  tersebut.

AKSARA BAKU TANPA SANDANGAN PEPET ADA DUA YAITU:
re DAN le YANG BUKAN PASANGAN DILAMBANGKAN


6


PA CEREK
x

re

Pa cerek sebagai pengganti aksara ra yang mendapatkan sandangan pepet.

7

NGA LELET
X

le
Nga lelet sebagai pengganti aksara la yang mendapatkan sandangan pepet.